Selasa, September 15, 2015

Workship

Tuhan, senang kepada Pemuda yang beriman yang WORK HARD and WORK SMART. Dunia, akan terus berlari (menjauh darimu) saat engkau mengejarnya. Namun, akan terus mengejarmu ketika engkau mengejar Akhirat.

Asmara

Persoalan asmara, saya tak menolak. Namun juga belum berambisi. Saya hanya fokus pada yang sekarang, untuk menyiapkan dan meraih masa depan.

Menghargai Waktu

Sibuk kan dirimu ! Maka engkau segera paham akan arti pentingnya kesempatan walau hanya sedetik. Engkau akan menghargai waktu.

Namun jangan lupakan orang orang penting dikehidupanmu. Luangkan waktu sejenak untuk mereka, walau hanya melalui jaringan dan do'a. Mereka akan sangat menghargainya 😊

Senin, Agustus 31, 2015

Tekad Berhijrah

Saat ini, saya berstatus sebagai Mahasiswa. Seolah lebih memilih telat masuk pada jam perkuliahan daripada terlewatkan beberapa penjelasan dari para dosen.

Dan, sekarang juga saya harus berhijrah dari hal yang demikian.

Senin Pagi

Mobil dinas, mobil perusahaan, mobil masyarakat, truk pengangkut sampah, truk pengantar barang (ekspedisi) serta kendaraan motor. Semua kompak berorasi saat senin pagi yang penuh dengan segala aktivitas.

Tak ada yang mau mengalah persoalan seperti ini di senin pagi. Pun Pemerintah juga tak ingin mengalah untuk tetap teguh pada pendiriannya yang tak kunjung membangun lahan lintasan untuk para pengendara, baik mobil maupun motor dan pengendara lainnya.

Selamat senin pagi yang serba serbi sibuk 😃

Senin, Maret 16, 2015

Makalah



Makalah

PARAGRAF

 Disusun Oleh :
Kelompok III
Anugerah Saputra
Muhammad Amri Yusuf
Muhammad Asdar
Nuranti Anarkis

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Di sini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan kaedah-kaedahnya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian paragraf
2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf
3. Pembagian paragraf menurut jenisnya
4. Mengembangkan suatu paragraf

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf. Dapat mengetahui macam-macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar.
Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf (Alenia)
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebihluas dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memiliki suatu topik atau tema.
Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena adanya isi pikiran yang hendak disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan susunan yang khas. Panjang atau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.

2.2 Struktur Paragraf

1. Deduktif
Strukturparagraf yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian diikutiuraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya. Dimulai dengan pernyataan (yangtentunya bersifat umum), kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusahamembuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus, ataudetail-detail seperlunya. Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakatIndonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya angkapengangguran di Indonesia.Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentase angkapengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas diIndonesia juga semakin membeludak.Dan yang paling parah banyak masyarakatIndonesia yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari duarealita ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia.


2. Induktif
Struktur paragraf yang bersifatinduktif adalah pola yang dimuali dengan kalimat inti, dimulai denganmenyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak tangga untukmengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat pada kalimat intidiakhir alenia. Contoh:
Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu sangart wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.

3. Deduktif dan Induktif
Pola paragaraf ini adalh gabungandari dua pola Deduktif dan Induktif. Di sini, pada kalimat pertama (sebagai kalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir, kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut. Contoh:
Dalam rangka menggunakan bahasa yang baik kita harus memperhatikan faktor-faktor berbahasa. Misalnya tempat berbicara dan tujuan berbicara. Kita mengetahui bahwa situasi pembicaraan di sekolah berbeda dengan situasi berbicara di kantor serta berbeda dengan di rumah, lapangan , gedung pertemuan. Sikap dan cara kita berbicara harus sesuai dengan tempat. Faktor-faktor tersebut memang berpengaruh dalam penggunaan bahasa.

4. Deskriptif atau Naratif
Dalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti persoalannya akan didapati pada hampir semua kalimat dalam paragraf itu, baru dapat memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.


2.3 Syarat Pembentukan Paragraf

1. Kesatuan
Tiap aleniahanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca.Jadi, satu alenia hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik.
Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.

2. Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia.
Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.

3. Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kearah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan atau gagasan pokkok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.

2.4 Jenis-jenis Paragraf

1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf yang panjang hanya akan menimbulkan kebosanan pembaca. Tetapi, tidak berarti bahwa makin pendekparagraf pembukanya makin baik, paragraf pembuka yang terlampau pendek mungkin tidak dapat berperan apa-apa untuk menarik minat pembaca.
Paragraf pembuka (awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya menarik perhatian pembaca, juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis harus mampu menyajikan pembukaan ini denagn kalimat-kalimat yang menarik dan mudah dicerna serta tidak berbelit-belit.

2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam alenia penghubung. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu, secara kuantitatif alenia inilah yang paling panjang dan antara alenia dengan alenia harus saling berhubungan secara logis.
Sifat paragraf penghubung tergantung pula dari jenis karangannya. Dalam karangan yang bersifat deskriptif, naratif atau biografi dan eksposisi, alenia penghubung harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain,paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.
Seperti halnya dengan kedua paragraf di atas, paragraf penutup berbeda-beda pula menurut jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang diskursif atau kontroversial dikembangkan pikiran-pikiran atau argumen-argumen yang segar, maka kesimpulan yang paling baik adalah ringkasan dengan pandangan pribadi penulis. Dalam membicarakan pokok-pokok ilmiah atau politis, maka ramalan masa depan merupakan suatu konklusi yang sangat baik. Dalam biografi, penilaian terakhir atas karya dan pengaruh orang tersebut merupakan kesimpulan yang paling baik.

2.5 Pengembangan Paragraf

Dalam pengembangan paragraf ada dua persoalan utama yaitu:
1. Kemampuan memperinci secara maksimalgagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasanbawahan ke dalam suatu urutan teratur.
Gagasan utama biasanya didukung oleh kalimat topik. Gagasan-gagasan bawahan dapat didukung masing-masing oleh sebuah kalimat atau lebih. Adapun juga kemungkinan bahwa semua gagasan bawahan sudah tercakup dalam kalimat topik. Contoh:

Kerangka Paragraf
Gagasan Pokok : Keindahan alam di Batu Malang
Gagasan Penunjang : - manusiatelah mengubah segala-galanya
hutan, sawah, dan ladang tergusur
pohon tidak ada
pagar bunga sudah diganti
gedung merah dibangun

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, alenia, dan sebab akibat. Contoh:
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan. Contoh:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat dibeberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan dimana rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah dan akhir. Contoh:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, dan mulailah aku bekerja hingga istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja membuat pinggangku selalu terasa pegal. Satu jam istirahat aku gunakan untuk makan, shalat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku menyudahi pekerjaanku untuk memburu bus yang akan membawaku pulang.

Metode-metode pengembangan paragraf sesuai dengan dasar pembentukan alenia.
1. Klimaks dan Anti – Klimaks
Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinngi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau temayang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.

2. Sudut Pandang
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya. Sudut pandang membantu merumuskan maksud penulis dan membatasi pokok yang akan digarapnya.

3. Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.

4. Analogi
Analogi merupakan perbandingan yang yang sistematis dari dua hal, maka tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai ilustrasi. Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum.
5. Proses
Proses merupakansuatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian.

6. Sebab – Akibat
Pengembanganalenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

7. Umum – Khusus
Cara mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur terbagi dua. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan yang lainnya bersifat induktif.

8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:
1.   Mempersatukansatuan-satuan ke dalam suatu kelompok.
2.   Memisahkankesatuan tadi dari kelompok yang lain.

9. Definisi
Definisi dalampembentukan alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau artiterhadap sebuah istilah atau hal.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan disebut paragraf/alinea. Untuk dapat membuat suatu paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
  1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan
2.      Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.



















DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E.Zaenal dan Tasai, S.Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademi Pressindo.
Faizah, Hasnah. 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru : Cendikia Insani.
Hermandra. 2008. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Pekanbaru : Cendikia Insani.